Ketersediaan tabung oksigen di tempat tinggal adalah hal mutlak bagi Anda yang miliki anggota keluarga bersama dengan persoalan pernapasan akibat hipoksia, penyakit paru obstruktif gawat (PPOK), maupun gagal jantung.
Tabung oksigen merupakan alat dukungan pertama yang mampu digunakan untuk hadapi suasana darurat akibat penyakit-penyakit tersebut.
Agar penggunaannya optimal, ketahui lebih-lebih dahulu cara manfaatkan tabung generator oksigen yang tepat selanjutnya ini:
1. Cuci Tangan Terlebih Dahulu
Wajib membersihkan tangan sebelum saat maupun setelah manfaatkan tabung oksigen. Jika manfaatkan pembersih tangan berbasis alkohol, pastikan tangan terlampau kering sebelum saat menyentuh tabung oksigen.
2. Pastikan Tabung Oksigen Bersih
Selang maupun tabung oksigen perlu dalam suasana bersih. Hal ini mutlak agar anggota keluarga yang menghirup oksigen terhindar berasal dari risiko kontaminasi kuman.
Untuk memahami kebersihan maupun cara merawat tabung oksigen, jangan sangsi bertanya kepada petugas yang memasok tabung oksigen.
3. Periksa Persediaan Oksigen
Berdasarkan info Fairview Health Services, Amerika Serikat, cara pertama yang perlu dilaksanakan adalah memeriksa tekanan di dalam tabung oksigen. Pastikan tetap ada memadai oksigen untuk digunakan.
Caranya, pasang regulator manfaatkan kuncinya lebih-lebih dahulu. Kemudian, putar knob dan menyaksikan arah jarum. Kalau jarum mengarah ke warna hijau, berarti tabung terisi oksigen penuh.
Jika manfaatkan humidifier, dr. Dyah Novita Anggraini menyarankan untuk isikan botol humidifier menggunajan air steril. Hindari pemakaian air keran yang tidak direbus.
Selanjutnya, jangan isikan tabung humidifier melebihi batas maksimum maupun kurang berasal dari batas minimum pengisian air.
“Ketika isikan tabung humidifier, pastikan ukuran airnya sampai batas garis yang ada di dalam botol,” memahami dr. Dyah Novita.
Selain itu, tetap ganti air humidifier setiap hari. Tabung humidifier juga perlu dicuci bersama dengan air dan sabun agar terhindar berasal dari kontaminasi kuman.
4. Pasang Kanula
Sebelum menempatkan selang kanula, pastikan seluruh alat terkunci bersama dengan baik. Kemudian, jangan biarkan selang oksigen tertekuk, tersumbat, maupun tercabut.
Pasangkan selang kanula ke hidung pasien. Pastikan posisi selang aman, agar tidak menjerat tubuh pasien dikala berbaring maupun bergerak.
5. Atur Oksigen
Cara menempatkan tabung oksigen sesudah itu adalah sesuaikan aliran oksigen. “Pasang knob aliran oksigen cocok dosis yang disarankan dokter,” memahami dr. Dyah Novita.
Kadar oksigen tidak boleh diubah di luar panduan dokter. Pemberian dosis oksigen yang tepat sangatlah penting. Dosis berlebih hanya memicu oksigen terbuang sia-sia.
6. Prosedur Pascapenggunaan
Jika udah tidak digunakan, pastikan menutup kencang knob aliran oksigen. Jangan biarkan kateter maupun kanula bersentuhan bersama dengan seprai maupun selimut.
Hal selanjutnya mutlak kegunaan mencegah risiko kontaminasi kuman. Selain itu, merawat kateter dan kanula pada tempatnya mampu mencegah kebakaran, utamanya dikala oksigen dalam suasana menyala.
Untuk mencegah kebakaran, jaga jarak tabung oksigen sejauh 1,5 meter berasal dari sumber panas. Beberapa contohnya layaknya gas, rokok, korek api, lilin, kompor, perapian, pipa, pemanas ruangan, maupun zat yang mampu memicu kebakaran.
Simpan tabung oksigen tegak lurus pada perangkat penyimpanan yang aman. Langkah ini dilaksanakan untuk mengurangi risiko tersandung tabung.