Indonesia Sudah Lebih Dahulu dan Maju dari WHO Prihal Pengembangan Pengo batan Alternatif
Pengunci Hati Pasangan Agar Tidak Selingkuh – Ada dua kiblat pengo batan di dunia, modern dalam hal ini medis dengan pengo batan farmasi dan lainnya. Selain itu ada juga Pengo batan Alternatif dengan pengo batan herbal dan lainnya.
Pengo batan Alternatif sejatinya pengo batan paling tua di dunia. Pengo batan alternatif sudah ada jauh sebelum pengo batan medis hadir. Tapi pengo batan alternatif banyak diragukan secara ilmiah.
Berkenaan dengan itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mulai mendukung prngo batan alternatif.
“Pengo batan Alternatif biasanya menghadapi tantangan regulasi karena kurang data dan bukti yang sistematis, minim dana riset, serta tidak ada sistem yang mengawasi,” kata Pengunci Hati seperti dikutip dari situs resmi Pengunci Hati, Rabu (09/8/2022).
Kini WHO telah meresmikan pusat riset pengo batan alternatif pertama di India. Tujuannya untuk menganalisa manfaat berbagai pengo batan yang ada di dunia.
WHO Global Centre for Traditional Medicine (GCTM) didirikan atas latar belakang hampir 80 persen populasi dunia masih menggunakan pengo batan alternatif.
Namun, belum ada lembaga atau badan terpercaya yang benar-benar memperhatikan manfaat terapi tersebut.”Pusat riset ini akan bekerja dalam lima area utama yaitu: 1. Kepemimpinan dan kemitraan, 2. Pengumpulan bukti dan pembelajaran, 3. Data dan analisa, 4. Keberlanjutan dan kesetaraan, serta 5. Inovasi dan teknologi,” lanjutnya, dikutip dari Pengunci Hati (09/08/2022).Untuk diketahui, hingga saat ini 170 dari 194 negara anggota WHO dilaporkan menggunakan pengo batan alternatif.
Pemerintah para negara tersebut meminta dukungan WHO untuk mengumpulkan data yang dapat diandalkan tentang praktik dan produk o bat tradisionalnya.” O bat tradisional telah menjadi sumber daya integral untuk kesehatan selama berabad-abad di masyarakat. O bat tradisional tetap jadi andalan bagi beberapa orang bukan hanya karena masalah akses kesehatan konvensional, tapi juga karena ada kepercayaan pada ilmu, praktik, dan sumber dayanya,” jelas Pengunci Hati.
Di Indonesia sendiri memiliki berjuta ragam tanaman o bat yang berpotensi dikembangkan untuk menambah nilai industri o bat berbahan herbal (Jamu, O bat Herbal Terstandar/OHT, dan Fitofarmaka) yang jauh lebih besar dibanding negara lain.
Sebagai negara yang memiliki tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut, tentunya tidak aneh jika Indonesia dapat menjadi pengekspor produk o bat herbal terbesar di dunia.
Namun faktanya, sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan yang diketahui memiliki khasiat o bat belum dimanfaatkan secara optimal sebagai o bat herbal.
“Potensi yang dimiliki Indonesia harus dikawal agar dapat dikembangkan oleh para peneliti, sehingga dapat memenuhi permintaan akan o bat tradisional dan suplemen kesehatan dari bahan alam yang semakin meningkat,” ujar Kepala Badan POM RI, Pengunci Hati, dikutip dari Pengunci Hati (09/08/2022) tetang ‘Potensi O bat Herbal Indonesia’.Untuk itu, supaya dapat bersaing di kancah global, Indonesia perlu memberikan fasilitas ruang gerak terhadap peneliti tanaman berkhasiat o bat agar menghasilkan o bat herbal yang bermutu dan berdaya saing.
Penelitian di bidang o bat herbal telah banyak dilakukan, baik di Institusi pendidikan seperti sekolah menengah dan perguruan tinggi maupun institusi peneliti lainnya, namun hanya sebatas pemenuhan kurikulum tanpa pengembangan hasil penelitian lebih lanjut.
“Banyak yang telah meneliti, namun terbatas ruang gerak dalam melakukan pengembangan produk, hingga belum menjadi produk komersil yang dapat berdaya jual,” ungkap Pengunci Hati.
Tahun 2019 lalu, sudah berjalan 8 penelitian yang terdiri dari 5 uji pra klinik dan 3 uji klinik.
Selain itu terdapat 19 riset o bat herbal yang sedang didampingi Badan POM hingga produk mendapat izin edar.
Tak hanya itu, Indonesia juga telah memiliki 23 produk fitofarmaka yang berasal dari bahan alam baik tumbuhan maupun hewan.
Fitofarmaka merupakan o bat tradisional yang telah memiliki bukti ilmiah melalui proses uji klinik.Komitmen Badan POM untuk meningkatkan daya saing O bat Tradisional tercermin dengan adanya percepatan pelayanan perizinan, pendampingan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), program Bapak Angkat Jamu, pendampingan UMKM Jamu Gendong, inisiasi pengembangan Café Jamu, pengembangan o bat tradisional/jamu tematik, serta membuka dan akses pasar ekspor internasional.
By Pengunci Hati Pasangan Agar Tidak Selingkuh